Fashion Blog

Inilah 5 Jenis Tikar Anyaman yang Sudah Mulai Dilupakan!

 

Jenis tikar lantai

Jenis tikar lantai – Sebelum adanya karpet, mulanya tikar anyaman menjadi salah satu jenis furniture yang wajib ada di dalam rumah.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena tikar kerap difungsikan sebagai alas duduk maupun alas tidur. Pada umumnya, tikar terbuat dari bahan dedaunan atau jerami yang diolah dengan cara di anyam menggunakan tangan.

Sehingga tak heran jika tikar anyaman memiliki tekstur dan motif yang berbeda dengan karpet. Namun sayang, kini keberadaan tikar bisa dikatakan hampir punah karena kalah bersaing dengan karpet.

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis tikar anyaman yang sudah terlupakan, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

5 Jenis Tikar Anyaman Dari Berbagai Negara

1. Tikar Samak

Tikar Samak

Menurut informasi yang didapat, Tikar Samak terbuat dari ratusan jerami kering yang dianyam dengan pola tertentu.

Namun, banyaknya jumlah jerami kering yang dibutuhkan tergantung dari ukuran samak yang dipesan. Semakin lebar ukuran tikar yang dibuat, maka akan semakin banyak pula jumlah jerami kering yang dibutuhkan.

Tapi sayang, kini popularitas Tikar Samak sudah mulai tergantikan oleh karpet modern karena harganya yang lebih murah. Adapun mengenai jenis tikar samak yang berasal dari tataran Sunda.

Baca juga: Tipe-tipe Rumah Adat Sunda Beserta Filosopinya

2. Tikar Bambu

Tikar Bambu

Jika tikar samak berasal dari Jawa Barat, maka Selanjutnya ada Tikar Bambu yang berasal dari China. BiasanyaTikar Bambu kerap di jumpai di kuil-kuil Budha maupun rumah tradisional China.

Sesuai dengan namanya, dimana jenis tikar ini terbuat dari bahan bambu yang terikat secara rapi sehingga menjadi satu kesatuan.

Untuk menjaga tampilannya yang natural, maka Tikar Bambu tidak akan diberi pewarna apapun pada permukaannya.

Itu sebabnya, mengapa warna Tikar Bambu akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lama usia penggunaannya, maka warna bambunya akan semakin coklat.

3. Tatami

Tatami adalah salah satu jenis tikar tradisional asal Jepang yang bahannya terbuat dari jerami kering. Tak seperti samak, proses pembuatan tikar Tatami haruslah di tenun dan bukan dianyam.

Tikar Bambu

Kemudian pada bagian ujungnya terdapat kain yang menempel sebagai penutup, sehingga membuat tampilannya tampak lebih rapi.

Kabarnya, dulu Tatami merupakan jenis furniture yang sangat mewah di Jepang. Bagaimana tidak? Sebab hanya golongan ke atas saja yang mampu membeli Tatami.

Memasuki abad ke-17, penggunaan Tatami mulai populer untuk semua kalangan. Sampai saat ini, Tatami masih tetap eksis dan menjadi salah satu aksesoris khas Jepang.

Namun, kebanyakan Tatami yang sekarang terbuat dari bahan sintetis dan dibuat dengan menggunakan mesin canggih.

4. Korai Pai

Korai Pai

Untuk tampilan bentuknya, selintas Korai Pai ini memang mirip dengan jenis tikar samak. Ya, hanya saja Korai Pai bukan berasal dari Indonesia.

Menurut informasi yang didapat, Korai Pai merupakan salah satu jenis tikar tradisional yang berasal dari kawasan Tamil Nadu, India Selatan.

Material Korai Pai terbuat dari tanaman cyperus pangorei, yang mana serat tanaman tersebut mempunyai tekstur lentur dan halus sehingga Korai Pai dapat memberikan rasa nyaman ketika diduduki.

Untuk membuat tampilannya lebih menarik, biasanya Korai Pai akan dicelupkan kedalam larutan pewarna alami. Adapun mengenai varian warna yang tersedia mulai dari merah, hijau, ungu, dan masih banyak lagi.

Dari segi harga, Korai Pai ini memang memiliki nilai jual yang cukup fantastis. Hal itu bukan tanpa alasan, karena proses pembuatan Korai Pai yang tergolong sangat lama.

5. Lampit Rotan

Jenis tikar anyaman berikutnya yang akan dibahas, yakni bernama Lampit Rotan yang berasal dari Pulau Kalimantan.

Lampit Rotan

Sesuai dengan julukannya, tikar khas Kalimantan ini terbuat dari bahan serat batang rotan. Proses pembuatan Lampit Rotan ini diolah dengan cara menjalin setiap batang rotan menggunakan tangan.

Itu sebabnya, mengapa kerajinan tersebut cukup populer karena karakter rotannya yang dapat beradaptasi dengan udara.

Ketika udara sedang dingin, maka kamu akan merasakan sensasi hangat saat duduk diatas Lampit Rotan. Begitu pun disaat cuaca sedang panas, yang mana Lampit Rotan dapat memberikan efek sejuk.

Dikarenakan keunggulannya itu, maka wajar saja jika Lampit Rotan menawarkan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan karpet kain.

Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis-jenis tikar anyaman dari berbagai mancanegara yang sudah mulai dilupakan.

Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakan tikar untuk kebutuhan di rumah?