Mengintip Keunikan Kayu Ebony
Kayu Ebony –
Hingga sampai saat ini kayu masih menjadi material yang paling banyak
diandalkan untuk kebutuhan konstruksi. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat
sifat kayu yang multifungsi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan
konstruksi.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kayu
terbesar di dunia. Ya, jelas demikian, sebab kekayaan hutan di Indonesia memang
terkenal hingga ke berbagai belahan negara. Sehingga tak heran jika ada banyak
sekali jenis-jenis kayu yang dapat kita jumpai dipasaran.
Berbicara soal
jenis kayu, apakah diantara kamu ada yang pernah mendengar jenis kayu ebony?
Nah, secara
kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas seluk beluk seputar kayu
ebony. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
Penyebaran Pohon Kayu Ebony
Menurut kabar
yang beredar, pohon ebony banyak dijumpai di daerah Sulawesi. Namun, keberadaan
pohon ebony pun terus terancam bahkan bisa dibilang hampir punah.
Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat
permintaan kayu ebony di pasaran terus mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari tahun ke tahunnya. Itu artinya, kayu yang berasal dari pohon
ebony ini memang memiliki kualitas mumpuni.
Pohon ebony itu sendiri
memiliki nama latin “Diospyros celebria”, dimana pertumbuhan rata-ratanya
berusia kurang dari 50 tahun. Jika dibandingkan dengan jenis pohon kayu lainnya,
sekilas memang tidak ada yang terlalu menonjol dari pohon ebony.
Namun jika diperhatikan lebih
detail lagi, barulah kita bisa mengetahui keistimewaan dari pohon ebony
tersebut.
Baca Juga : Seperti Inilah Keunikan Karakteristik Kayu Maple
karakteristik Pohon Ebony
- Pohon ebony tumbuh tinggi tegak lurus keatas dengan dimater batangnya yang mencapai 40 cm, sedangkan kulitnya memiliki tekstur beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat kehitaman.
- Bagian pepagan atau lapisan luarnya tampil dengan warna coklat muda, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih kekuningan.
- Ketika diamati lebih teliti lagi, maka batang kayunya tampak terlihat memiliki corak dengan dominasi warna hitam dan kuning. Bukan hanya itu, pohon ebony juga memiliki akar papan yang berukuran besar.
- Daun pohon ebony termasuk daun yang cukup unik, karena bentuknya yang tunggal serta letaknya yang selang-seling. Bagian ujungnya pun tampak meruncing tajam dengan warna daunnya yang hijau tua. Saat disentuh, maka daunnya akan terasa sedikit berbulu halus.
- Pohon ebony menghasilkan bunga yang tumbuh di area ketiak daunnya. Daun ebony umumnya memiliki warna merah, kuning, dan coklat tua.
- Sedangkan buahnya berbentuk oval dengan warna keputihan, serta bijinya tampak terlihat seperti baji dengan bentuk memanjang berwarna kehitaman.
6 Fakta Menarik Tentang kayu Ebony
1. Kayu Ebony Memiliki Banyak Nama
Pohon ebony atau
eboni juga sering disebut dengan istilah black ebony dan Makassar
ebony, sedangkan nama latinnya adalah Diospyros celebria. Ya, sesuai dengan
namanya, pohon ebony ini memang tumbuh subur di kawasan Sulawesi, terlebih di
Sulawesi bagian Selatan.
Menurut informasi yang didapat, nama Makassar ebony itu sendiri merujuk pada titik pelabuhan utama yang ada di Makassar.
Tak hanya di Sulawesi Selatan, pohon ebony juga tersebar di daerah Sulawesi Tegah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.Untuk tampilan fisiknya, sekilas kayu ebony memang sangat mirip dengan kayu sonokeling.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena kayu sonokeling masih satu keluarga dengan kayu ebony.
Artikel Menarik Lainnya : Mengenal Lantai Kayu Sonokeling
2. Sudah Semakin Langka
Meski status
pohon ebony ini sudah terancam punah, namun pada kenyataannya ia masih tetap
diburu. Alhasil, produksi kayu ebony pun kian menurun karena keberadaannya yang
memang sudah langka.
Seperti halnya
jenis kayu ulin yang sudah langka, sehingga harga jual kayu ebony cenderung
mahal. Guna mengatasi kepunahannya, pemerintah Indonesia pun secara gencar
melakukan pembudidayaan pohon kayu ebony yang dieksploitasi untuk komersil.
Adapun mengenai
program replanting guna memperbanyak populasi pohon ebony yang sudah dimulai
sejak beberapa tahun lalu di Sulawesi.
Contohnya pada
tahun 2015, yang tercatat sudah tertanam seanyak 50 ribu pokok ebony di daerah
Donggala Sulawesi Tengah, dan 7 ribu hektar di daerah Palu, Sulawesi Tengah.
3. Beragam Pemanfaatan Kayu Ebony
Sebagaimana yang
sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi bahwa kayu ebony kerap diburu untuk
kebutuhan industri perkayuan, karena kualitasnya yang memang begitu baik.
Bahkan, banyak
yang bilang jika kayu kualitas kayu ebony ini sedikit lebih baik dari kualitas kayu jati lho. Adapun mengenai beragam
pemanfaat kayu ebony seperti berikut :
- Mengingat pohon ebony memiliki ukuran yang tinggi dan besar, ia pun sering dimanfaatkan untuk peneduh dari sorotan sinar matahari. Ya, ukuran diameter batangnya yang besar dan daya tahan tinggi, tentunya sangat cocok dijadikan sebagai pohon peneduh di area taman perkotaan maupun di sepanjang jalan.
- Pohon ebony memiliki kemampuan menyerap air dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga sangat membantu dalam ketersediaan mata air yang ada di sekitar area pohon tersebut.
- Dengan kualitasnya yang jauh lebih baik dari kayu jati, maka tak heran juga jika kayu ebony sering dijadikan untuk berbagai kebutuhan furniture dan aksesoris seperti lantai kayu parket, gelang, meja, kursi, lemari, rak, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.
4. Spesifikasi Kayu ebony
Jika dinilai dari tingkat keawetannya, kayu ebony ini
mempunyai daya tahan yang sangat bagus. Bahkan, klasifikasi pada kayu ebony
termasuk kedalam tingkat kelas I.
Tak hanya unggul dari tingkat keawetan, kayu ebony juga
sudah terbukti unggul dari tingkat kekuatannya. Dengan demikian, maka tak heran
jika kayu ebony kerap digunakan untuk berbagai kebutuhan furniture yang
memiliki nillai estetika dan harga tinggi.
5. Menawarkan Harga yang Cukup Mahal
Banyak masyarakat yang penasaran dengan harga kayu ebony di
pasaran. Dalam industry kayu skala global, kayu dari pohon ebony ini dibanderol
dengan harga sekitar Rp 30 jutaan per meter kubik.
Sedangkan di pasar Indonesia, kayu ebony dengan kualitas
tinggi akan dibanderol Rp 6 – 10 jutaan per meter kubiknya. Mengingat akan hal
itu, maka tak heran juga jika pohon ebony ini disebut sebagai tambang emas
dalam bidang perkayuan.
Baca Juga : Daftar Harga Lantai Kayu dan Biaya Pasang 2022
6. Upaya Menyelamatkan Populasi Pohon Ebony
Pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk
membudidayakan pohon ebony agar tidak punah. Adapun mengenai beberapa langkah
yang dilakukan dalam membudidayakan pohon kayu ebony seperti dibawah ini :
- Proses Ekstrasi dan Pematahan Dormansi
Ekstrasi biji ebony dari buahnya bisa dilakukan dengan
mudah. Biji yang sudah dicuci dan dibersihkan, nantinya akan dilakuukan
pematahan dormasi dengan cara direndam dalam air selama 1 hingga 2 hari.
Jika sudah demikian, maka bagian ujung bijinya akan muncul
akar yang akan berkembang. Proses perendaman efektif untuk mempercepat biji
ebony berkecambah ketimbang dengan cara disemai secara langsung.
- Penyemaian
Cara yang berikutnya ini akan dilakukan setelah biji
berkecambah dan dibumbuhi oleh dua pasang daun, sehingga nantinya akan
dipindahkan pada lahan dengan campuran kompos. Umumnya, proses ini bisa memakan
waktu hingga 1 bulan.
Demikianlah ulasan singkat mengenai seluk beluk kayu ebony
sehingga bisa kita jadikan sebagai bahan penambah wawasan.