Mengenal Jenis-jenis Talang Air Untuk Kebutuhan Atap Rumah
Jenis talang air - Sebenarnya masih banyak masyarakat yang kerap mengabaikan keberadaan talang air.
Padahal, elemen yang satu ini memiliki peran penting untuk mengalirkan air hujan agar tidak merusak dinding, plafon, dan pondasi rumah lainnya.
Mengingat curah hujan di Indonesia yang terbilang cukup tinggi, tentunya penting untuk memilih jenis talang air yang tepat.
Ya, sebab masing-masing jenis talang air memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan kebutuhan bangunan.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis talang air, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.
4 Jenis Talang Air Paling Umum
1. Talang Air PVC
PVC atau polyvinyl chloride merupakan material sejenis plastik yang memang kerap digunakan untuk kebutuhan saluran air.
Keunggulan material ini terdapat pada bobotnya yang ringan, namun masih cukup kuat dalam menampung aliran air hujan dari atap.
Disisi lain, Talang Air PVC juga menawarkan harga yang relatif terjangkau serta proses pemasangannya yang mudah.
Secara visual, Talang Air PVC tersedia kedalam berbagai varian warna dan bentuk yang bisa dipilih sesuai dengan fasad rumah.
Bahkan yang lebih menariknya lagi, Talang Air PVC terbukti tahan terhadap kelembapan dan karat.
Akan tetapi, salah satu kelemahan Talang Air PVC kurang tahan terhadap paparan panas matahari dalam jangka panjang.
Apabila kualitasnya rendah, maka ia berpotensi menjadi rapuh, retak, hingga melengkung.
Maka dari itu, penting bagi anda untuk memilih Talang Air PVC yang berkualitas tinggi.
Artikel terkait: Jenis-jenis Pipa PVC
2. Talang Air Galvalum
Material ini terbuat dari campuran baja ringan yang dilapisi dengan aluminium dan seng.
Umumnya Talang Air Galvalum diaplikasikan pada rumah modern, gudang, atau bangunan industri ringan.
Dibandingkan dengan pipa PVC, Talang Air Galvalum mampu menampung debit air hujan yang lebih besar.
Tak hanya itu, ia juga lebih tahan terhadap karat yang membuatnya lebih awet meski terkena paparan air hujan secara menerus.
Untuk tampilannya, Talang Air Galvalum dapat dibuat custom yang mengikuti bentuk atap sehingga terlihat lebih menyatu dengan fasad bangunan.
Namun, kekurangan Talang Air Galvalum terdapat pada proses pemasangannya yang memerlukan ketelitian tinggi.
Apabila sambungannya tidak rapi, maka berisiko terjadi kebocoran. Selain itu, ia juga cenderung menghantarkan panas dan kerap menimbulkan suara bising ketika terkena guyuran hujan deras.
3. Talang Air Seng
Ini dia salah satu jenis talang air yang memang sudah sejak dari dulu digunakan oleh masyarakat di Indonesia.
Talang Air Seng dikenal karena awet serta mampu bertahan terhadap perubahan cuaca ekstrim.
Ia kerap diaplikasikan pada berbagai bangunan, entah itu rumah klasik, tradisional, hingga proyek dengan budget terbatas.
Secara fungsi, Talang Air Seng cukup baik dalam mengalirkan air hujan sekaligus mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
Meski demikian, kelemahan Talang Air Seng terdapat pada karakteristiknya yang rentan terhadap karat.
Apabila tidak diberi perawatan, maka Talang Air Seng yang berkarat bisa menyebabkan kebocoran.
Tak hanya itu, tampilan Talang Air Seng juga cenderung biasa-biasa saja sehingga kurang ideal untuk rumah dengan desain minimalis modern.
4. Talang Air Beton
Selanjutnya ada jenis Talang Air Beton yang biasa diaplikasikan pada bangunan permanen seperti rumah bertingkat, gedung, hingga bangunan tertentu.
Umumnya Talang Air Beton dirancang menyatu dengan struktur bangunan agar lebih kokoh dan terlihat rapi.
Secara daya tahan, ia sangat kuat dan mampu menampung debit air hujan yang berskala besar.
Bahkan, Talang Air Beton juga tahan terhadap pengaruh cuaca ekstrim serta usia pakainya yang panjang.
baca juga: Harga Dinding Roster Beton Bandung
Terlebih jika dibuat dengan konstruksi yang tepat, sehingga daya tahannya bisa menjadi dua kali lipat.
Namun, untuk membuat Talang Air Beton memang membutuhkan biaya tinggi diawal.
Ya, sebab pembuatannya membutuhkan perencanaan yang matang sejak tahan konstruksi bangunan.
Apabila terjadi kerusakan maupun kebocoran, maka perbaikannya tidak akan semudah material talang air lainnya.
Sedari itu, Talang Air Beton lebih ideal untuk bangunan permanen yang dirancang sejak awal.
Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis talang air untuk kebutuhan atap, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.




