Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Fashion Blog

Melihat Perbandingan Kayu Jati dan Kayu Ulin

kayu jati vs kayu ulin

Berbicara soal kebutuhan kayu memang tidak akan pernah ada habisnya. Bagaimana tidak, sebab industri konstruksi maupun property selalu mengalami perkembangan yang begitu pesat dari tahun ke tahunnya. 

Mengingat akan hal itu, maka tak heran jika permintaan material kayu dipasaran tidak pernah sepi. Dibandingkan material besi, material kayu ini memang memiliki beragam keunggulan. Mulai dari segi harga, bobot, tingkat kekuatan, dan daya tahannya. 

Baca Juga : Kehebatan Kayu Bengkirai dan Keruing

Bukan hanya itu, bahkan penggunaan material kayu dapat meningkatkan nilai estetika pada sebuah hunian, berkat keindahan warna dan pola serat yang dimilikinya. Adapun mengenai jenis-jenis kayu asli Indonesia yang kerap digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan property seperti :

  • Kayu Jati
  • kayu Ulin
  • Kayu Merbau
  • Kayu keruing
  • Kayu Sonokeling
  • Kayu Pinus dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, pada kesempatan kali ini hanya akan membahas dua jenis kayu saja, yaitu kayu jati dan kayu ulin. 

Lantas, seperti apakah perbandingan antara kayu jati dan kayu ulin? Nah, biar anda gak penasaran, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini. 

Asal Usul Kayu Jati

pohon kayu jati

Ukuran diameter pohon jati bisa mencapai 1,8 - 2,4 meter, sedangkan ukuran tingginya berada dikisaran 40 - 45 meter. Apabila dibandingkan dengan kayu ulin maupun jenis kayu lainnya, kualitas kayu jati ini adalah yang terbaik. 

Dengan demikian, maka tak heran jika semua property dan furniture yang berbahan kayu selalu dijual dengan harga mahal. Kualitas kayu jati akan dinilai dari beberapa aspek, mulai dari tingkat kepadatan serat, tingkat kekuatan - kekerasan, dan keindahan warna - pola seratnya. 

Penyebaran Pohon Jati di Indonesia

Mulanya pohon jati di Indonesia di tanam oleh pemerintahan Belanda di daerah Kangean, Muna, dan Sumbawa. Seiring dengan berjalannya waktu, penanaman pohon jati kian menyebar ke daerah lainnya, seperti Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Untuk kebutuhan property dan furniture, biasanya mereka akan menggunakan kayu jati yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengapa demikian? Pasalnya, kualitas kayu jati dari kedua provinsi tersebut memang lebih bagus ketimbang kayu jati dari daerah lainnya. 

Nah, karena hal itulah yang menjadikan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pemasok kayu jati terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. 

Manfaat Kayu Jati Untuk Kebutuhan Property dan Furniture

1. Lantai Kayu (Parket)

lantai kayu jati

Kayu jati memiliki tingkat keindahan yang begitu baik, mulai dari warna dan pola seratnya. Sehingga tak heran, jika jenis kayu yang satu ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan produk lantai kayu alias parket. 

Namun, produk lantai kayu jati akan dibedakan lagi berdasarkan kelasnya seperti berikut : 

Parket Jati Grade A

Parket jati grade A memiliki serat yang padat sehingga daya tahan yang sangat kuat, dan menyuguhkan tampilan yang lebih indah. Warna parket jati grade A cenderung cokelat gelap. Tak hanya itu, ia juga mempunnyai kandungan minyak pelumas yang berguna untuk melindunginya dari serangan rayap dan pertumbuhan jamur. 

Parket Jati Grade B

Serat parket jati grade B tidak terlalu padat dimana kualitasnya termasuk kategori sedang, serta warnanya lebih terang. Pola seratnya juga tidak beraturan, dan memiliki kandungan minyak pelumas yang tidak terlalu banyak. 

Parket Jati Grade C

Parket jati grade C tampil dengan warnanya yang cenderung putih, sedangkan kualitasnya termasuk kategori standar. Ia memiliki serat kayu yang tidak beraturan, serat kayu yang tidak padat, dan tidak memiliki minyak pelumas. 

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi seputar produk lantai kayu jati, silahkan Cek Disini

2. Produk Furniture Indoor

furniture kayu jati

Tak hanya dimanfatkan untuk kebutuhan produk lantai kayu, kayu jati juga sering dijadikan bahan baku untuk pembuatan berbagai produk furniture indoor seperti :
  • meja
  • kursi
  • lemari
  • kusen jendela & pintu dan masih banyak lagi.

Asal Usul Kayu Ulin

pohon kayu ulin

Pohon kayu ulin berasal dari kawasan hutan tropis Kalimantan, yang mana masyarakat Suku Dayak sering menyebutnya dengan nama "bulian" atau "kayu besi" yang kerap dimanfaatkan untuk pembuatan rangka atap rumah. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat tekstur kayu yang satu ini memang sekeras besi lho. 

Itu sebabnya, mengapa kayu ulin selalu dilibatkan dalam berbagai kebutuhan konstruksi seperti pembuatan rangka atap rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan rel kereta, pembuatan kapal perahu, dan lain sebagainya. 

Pohon kayu ulin itu sendiri memiliki ukuran tinggi besar, dengan ketinggiannya yang bisa mencapai 50 mteter dan diameternya yang mencapai 120 cm. Bukan hanya itu, kayu ulin pun sudah terbukti tahan terhadap perubahan cuaca, kelembapan, hingga pengaruh air laut. 

Dikarenakan teksturnya yang sekeras besi, tentu saja kayu ulin ini tidak akan mempan terhadap serangan rayap maupun jenis hama serangga pemakan kayu lainnya. 

Mengingat karakteristiknya yang begitu memukau, maka tak heran jika permintaan kayu ulin dipasaran selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Alhasil, keberadaan pohon kayu ulin pun kian terancam punah sehingga keberadaannya semakin langka.

Tentu saja kondisi tersebut memaksa kayu ulin harus dibanderol dengan harga yang mahal. 

Kayu Ulin Untuk Kebutuhan Property dan Konstruksi

1. Wood Decking (Lantai Kayu Outdoor)

decking kayu ulin

Jika kayu jati sering digunakan untuk produk parket, lain halnya dengan kayu ulin yang lebih cocok dijadikan produk wood decking alias lantai kayu outdoor. Pasalnya, decking kayu ulin memang tahan terhadap perubahan cuaca, kelembapan, dan serangan rayap. 

Biasanya decking kayu ulin akan dipasang pada area outdoor, seperti halaman, taman, rooftop, balkon, hingga samping atau pinggiran kolam renang.

Kelengkapan informasi produk decking kayu ulin bisa anda dapatkan Disini

2. Plafon Kayu (Lambersering/ Lumber Ceiling)

plafon kayu ulin

Tak hanya dijadikan produk wood decking, kayu ulin juga sering dijadikan produk palfon kayu alias lambersering. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat penggunaan plafon kayu ulin dapat menambahkan kesan yang lebih mewah, elegan, hangat, dan natural pada sebuah hunian. 

Bukan hanya itu, bahkan plafon kayu ulin juga sangat kokoh sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama lho. Baca selengkapnya...

3. Pembuatan Rangka Atap Rumah dan Jembatan

rangka atap dan jembatan kayu ulin

Seperti yang udah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa masyarakat Suku Dayak sering memanfaatkan kayu ulin untuk pembuatan rangka atap rumah. Tentu saja hal tersebut berkat karakteristik kayu ulin yang begitu kokoh dan keras, sehingga cocok dijadikan rangka atap. 

Selain untuk pembuatan rangka atap, kayu ulin juga sangat ideal dijadikan bahan baku untuk membuat jembatan. Sebab, tingkat pemuaian dan penyusutan pada kayu ulin ini terbilang cukup rendah. 

Demikianlah ulasan singkat tentang perbandingan kayu jati dan kayu ulin, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan untuk penambah wawasan. 

Bagi anda yang ingin memesan atau sekedar bertanya-tanya tentang produk lantai kayu parket, silahkan hubungi marketing kami di nomor (021) 539 7273 / 0812 2042 004