Sedia Decking Kayu Merbau Untuk Taman Dan Teras Rumah
Decking Kayu Merbau - Selain Ulin dan Bengkirai, jenis kayu ideal lain untuk area outdoor adalah kayu Merbau. Hal ini bukan tanpa alasan, Merbau seolah menjadi kayu yang berjajar dengan kualitas kayu Ulin tapi masih terdiam bersembunyi di belakang gemerlapnya Decking kayu Ulin.
Anda mungkin salah satu orang yang beruntung dengan mengetahui lebih awal akan kegagahan dari Decking kayu Merbau ini. Tidak mudah muai susut, anti rayap, tahan perubahan cuaca, adalah beberapa keungggulan dari deck Merbau.
Spesifikasi Lengkap Decking Kayu Merbau
Decking Kayu Merbau
Decking kayu Merbau adalah pilihan terbaik untuk mempercantik area outdoor seperti taman, rooftop, teras, dan pinggiran kolam renang. Kayu Merbau terkenal sangat keras, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan memiliki warna coklat kemerahan yang elegan alami tanpa perlu finishing berlebihan.
Ukuran:
1,9 x 9 x 100 cm up
Rp. 470.000 / meter
💬 Hubungi via WhatsApp
Harga pasang Decking : Rp. 180.000 /m2
Selain Merbau, kami juga menyediakan deck dari Bengkirai dan ulin, untuk info lengkapnya : Harga Decking Kayu Lantai Outdoor Lengkap
Mengenal Karakteristik Kayu Merbau
Kayu Merbau berasal dari pohon Intsia bijuga, yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia bagian timur terutama Papua, Maluku, dan Sulawesi. Dari segi penampilan, kayu Merbau punya warna cokelat kemerahan yang khas, yang bisa semakin gelap seiring waktu dan paparan sinar matahari.
Teksturnya padat, seratnya lurus hingga berpadu sedikit bergelombang, menciptakan tampilan alami yang elegan tanpa perlu polesan berlebihan.
Yang menarik, kayu Merbau dikenal punya kandungan zat ekstraktif alami seperti minyak dan tannin. Zat inilah yang membuatnya tahan terhadap rayap, jamur, dan kelembapan tinggi.
Bahkan ketika digunakan di area terbuka seperti pinggir kolam renang atau taman, kayu Merbau tidak mudah lapuk maupun retak.
Beberapa karakteristik khas kayu Merbau antara lain:
- Kelas kekuatan
Termasuk kategori kayu keras berat (kelas I–II). - Kelas keawetan
Sangat awet, bisa bertahan lebih dari 25 tahun jika dirawat dengan benar. - Densitas (tingkat keras)
±850–900 kg/m³, artinya sangat padat dan solid. - sipat muai susut
Rendah tingkat muai susut, sehingga cocok untuk iklim tropis Indonesia yang lembap.
Selain itu, permukaannya yang mengilap alami membuat decking Merbau tampak mewah walau tanpa finishing glossy berlebih. Inilah alasan kenapa banyak proyek arsitektur modern masih memilih Merbau dibandingkan bahan sintetis seperti WPC atau komposit plastik.
Kelebihan Menggunakan Decking kayu Merbau
Kayu merbau menawarkan kualitas yang sangat tinggi dan cocok digunakan di area outdoor seperti taman dan teras rumah. Bila Anda masih penasaran apa saja yang akan anda dapatkan ketika menggunakan decking kayu merbau, simak kelebihannya dibawah ini:
1) Tahan Cuaca dan Kelembapan Tinggi
Kayu Merbau punya struktur serat yang rapat dan kandungan minyak alami tinggi. Dua hal ini berfungsi layaknya pelindung alami dari air, jamur, dan rayap. Bahkan ketika terkena hujan terus-menerus, decking Merbau tidak mudah lembek atau melengkung seperti kayu biasa.
Inilah alasan kenapa material ini sering dipakai untuk area kolam renang, balkon, rooftop, dan taman terbuka. Bahkan beberapa proyek resort di Bali dan Papua menggunakan decking Merbau tanpa lapisan pelindung tambahan, karena daya tahannya sudah luar biasa dari sananya.
2) Tekstur yang Kokoh tapi Nyaman Dipijak
Kamu mungkin pernah melihat decking dengan tekstur kasar dan terasa keras di kaki. Nah, Merbau berbeda. Meskipun sangat kuat, permukaannya tetap terasa halus dan tidak licin, terutama setelah proses finishing decking oil yang tepat.
Ini menjadikannya aman untuk area outdoor yang sering diinjak tanpa alas kaki — seperti tepi kolam atau teras keluarga.
3) Warna Alami yang Mewah dan Menenangkan
Warna cokelat kemerahan khas Merbau memberikan kesan hangat, alami, dan mewah pada area outdoor. Ketika terkena cahaya matahari sore, pantulan warnanya bisa memberikan nuansa tropis elegan yang sangat khas.
Banyak desainer menggunakan warna Merbau sebagai “tone dasar” untuk menciptakan kesan natural-luxury pada hunian modern.
Menariknya lagi, seiring waktu warna kayu Merbau bisa berubah menjadi lebih gelap — bukan kusam, tapi malah terlihat semakin matang dan elegan.
4) Perawatan Mudah dan Umur Panjang
Walaupun termasuk material alami, perawatan decking Merbau tergolong ringan. Cukup lakukan pembersihan rutin dari debu dan lumut, serta oleskan decking oil setiap 6–12 bulan untuk menjaga kilau alami dan memperpanjang umur kayu.
Dengan perawatan seperti itu, decking kayu Merbau bisa bertahan lebih dari 25–30 tahun, bahkan di area lembap seperti Bandung, Bogor, atau Bali.
Kekurangan Decking Kayu Merbau
Sebagai material alami, setiap jenis kayu punya karakter unik dan memahami kekurangannya justru membantu kita memilih material yang paling tepat untuk kebutuhan dan kondisi lingkungan tertentu.
1) Bisa Mengeluarkan Getah (Tannin Bleed)
Salah satu hal yang sering ditemui pada kayu Merbau adalah keluarnya getah alami berwarna kemerahan atau kecoklatan, terutama saat pertama kali terkena hujan. Zat ini dikenal dengan nama tannin, kandungan alami yang justru melindungi kayu dari rayap dan jamur, namun sayangnya bisa menodai permukaan lantai atau dinding di sekitarnya.
Pada area seperti decking kolam renang atau balkon yang memiliki dinding putih, noda tanin ini bisa sedikit mengganggu tampilan. Tapi tenang saja, hal ini hanya terjadi pada bulan-bulan awal setelah pemasangan, dan bisa diminimalisir dengan pencucian serta finishing decking oil berkualitas tinggi.
2) Berat dan Sulit Dipotong
Kayu Merbau termasuk kategori hardwood berat, dengan densitas tinggi. Artinya, saat proses pemotongan dan pemasangan, tukang perlu alat khusus seperti circular saw blade yang tajam dan presisi.
Jika dikerjakan dengan alat seadanya, hasil potong bisa kasar atau serat kayu sedikit pecah di tepiannya.
Namun dari sisi ketahanan, berat inilah yang membuat decking Merbau kokoh luar biasa dan tidak mudah melengkung. Jadi bisa dibilang, kekurangannya ini lebih ke arah teknis pemasangan, bukan kelemahan materialnya.
Perbandingan Kayu Merbau, Bengkirai dan Ulin
| Aspek | Decking Merbau | Decking Bengkirai | Decking Ulin |
|---|---|---|---|
| Asal / Sebaran | Papua, Maluku, Sulawesi — kayu tropis timur Indonesia. | Kalimantan & Sumatra — banyak dipakai untuk decking komersial. | Kalimantan (Borneo) — kayu lokal yang sangat tahan air dan lapuk. |
| Densitas / Berat | Tinggi (±850–900 kg/m³) — padat dan terasa solid saat diinjak. | Sedang-tinggi (±700–800 kg/m³) — kuat namun sedikit lebih ringan dari Merbau. | Sangat tinggi (±1000+ kg/m³) — sangat berat dan super padat. |
| Kelas Keawetan | Kelas I–II: sangat awet terhadap jamur & rayap. | Kelas II–III: awet, tapi perlu finishing ekstra untuk jangka panjang. | Kelas I: salah satu yang paling awet & tahan air (ideal untuk laut). |
| Tampilan & Warna | Cokelat kemerahan eksotis; menjadi lebih matang seiring waktu. | Kuning kecoklatan alami; tampak lebih rustic dan natural. | Cokelat tua hingga kehitaman; tampilan sangat solid dan elegan. |
| Stabilitas Dimensi | Baik — relatif stabil di iklim tropis jika dikeringkan benar. | Cukup baik, tapi rawan sedikit melengkung jika tidak kering sempurna. | Sangat stabil — cocok untuk kondisi basah & paparan laut. |
| Perawatan | Oles decking oil tiap 6–12 bulan; bersihkan lumut & debu rutin. | Perlu finishing UV & oil; cek sambungan berkala. | Minimal perawatan meski tetap dianjurkan finishing lasur untuk estetika. |
| Harga Tipikal (perkiraan) | Rp 470.000 – Rp 550.000 / m² (grade & panjang mempengaruhi). | Rp 380.000 – Rp 450.000 / m² (lebih ekonomis). | Rp 850.000 – Rp 1.200.000 / m² (premium/terbatas). |
| Kelebihan Utama | Kuat, tahan rayap, tampilan mewah, cocok untuk area kolam & teras. | Harga lebih terjangkau, mudah diperoleh, tampilan natural. | Tahan air & lapuk paling baik; usia pakai sangat panjang (puluhan thn). |
| Kekurangan Utama | Dapat mengeluarkan tanin awal; berat; perlu alat tajam saat pemasangan. | Kurang tahan rayap dibanding Merbau/Ulin; perlu pengeringan optimal. | Harga sangat tinggi; stok terbatas; sulit dikerjakan karena sangat keras. |
| Rekomendasi Penggunaan | Kolam renang, rooftop, teras, area publik premium. | Taman rumah, jalan setapak, teras sederhana, proyek budget-friendly. | Dermaga, tepi laut, proyek komersial premium, area lembab ekstrim. |
Tertarik menggunakan Decking kayu Merbau? Langsung saja hubungi kami sekarang. Demikian pembahasan kali ini mengenai Decking kayu merbau dari Spesifikasi, harga dan juga contoh pasangnya.





