Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Fashion Blog

Mari Kita Berkenalan Dengan Jenis-jenis Kayu yang Tahan Air

 

Jenis kayu tahan air

Jenis kayu tahan air – Sebenarnya ada banyak sekali faktor yang dapat menurunkan kualitas hingga merusak struktur material kayu. Ya, salah satunya adalah air.

Menurut informasi yang didapat, material kayu yang secara terus menerus terkena air bisa memicu terjadinya pelapukan. Lama kelamaan, maka struktur kayu tersebut akan mengalami pengeroposan sehingga daya tahannya sudah tidak bagus lagi.

Namun pada kenyataannya, ternyata ada beberapa jenis kayu yang diklaim tahan terhadap air lho. Jenis kayu apa sajakah itu? Nah, biar gak penasaran mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

7 Jenis Kayu yang Tahan terhadap Air

1. Kayu Albasia

Kayu Albasia

Tak hanya terkenal tahan terhadap serangan rayap, kayu sengon alias kayu albasia ini juga memiliki sifat yang tahan terhadap air lho. Sehingga tak heran jika kayu albasia sering diandalkan untuk berbagai kebutuhan produk property outdoor, seperti lantai kayu, plafon kayu, dinding kayu, dan masih banyak lagi.

Untuk bobotnya, kayu albasia ini mempunyai densitas 320 – 640 kg / m2 pada kadar air 15%. Sementara struktur kayunya agak padat dengan pola serat yang lurus, agak kasar, namun masih tetap mudah diolah.

Dibalik bobotnya yang lebih ringan, ternyata tingkat kekuatan dan keawetan kayu albasia ini tidaklah main-main. Hal itu pun terbukti, yang mana tingkat kekuatan dan keawetan kayu albasia dikategorikan kedalam jenis kayu kelas III – IV.

Baca Juga : Mengenal Manfaat Kayu Usuk

2. Kayu Kamper

Kayu Kamper

Salah satu keunggulan dari kayu kamper yang tidak dimiliki oleh jenis kayu lain, yakni memiliki visual yang indah dengan pola seratnya yang menarik. Itu sebabnya, mengapa kayu Kamper tidak membutuhkan finishing yang lama untuk tetap indah dan estetik.

Bukan cuma itu, bahkan kayu Kamper juga tingkat keawetannya yang sangat tinggi. Kayu Kamper mampu tahan terhadap serangan rayap dan tahan air, terlebih jika diberi perawatan yang baik. Bahkan yang lebih hebatnya lagi. Kayu Kamper sudah terbukti tahan banting dan termasuk kayu kelas I dan II sehingga tergolong kayu berkualitas.

Daya tahan kayu ini sangat baik dan kualitasnya hampir sama dengan kayu Jati. Aroma Kamper yang sangat khas membuat rayap tidak berani mendekat bahkan jenis hama lainnya, sehingga membuatnya ideal digunakan untuk kaso.

3. Kayu Merbau

Kayu Merbau

Tingkat keawetan kayu merbau termasuk kedalam kayu kelas I, sementara tingkat kekuatannya dikategorikan kedalam kelas II. Dengan demikian, maka tak heran jika kayu merbau cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan furniture ataupun mebel, seperti decking atau lantai kayu outdoor, lemari, meja, dan lain sebagainya. 

Tak hanya itu, bahkan kayu merbau sudah terbukti tahan terhadap serangan rayap dan air. Kayu merbau kerap tampil dengan warna merah kecoklatan serta pola serat yang lurus. Hasilnya, semua property yang berbahan kayu merbau ini dapat mempertegas kesan mewah, elegan, dan natural. 

Pohon merbau itu sendiri kerap ditemui di kawasan Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku. Namun, pohon merbau juga terdapat di daerah lainnya seperti Kalimantan, Sumatera, dan Pula

4. Kayu Meranti Merah

Kayu Meranti Merah

Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa jenis kayu meranti merah mempunyai daya tahan yang lebih ketimbang meranti putih maupun meranti kuning. Pasalnya, kayu meranti merah sudah terbukti tahan terhadap berbagai permasalahan, seperti serangan rayap, perubahan cuaca, hingga guyuran air.

Dalam industri perkayuan, kekuatan kayu akan dikategorikan menjadi lima tingkatan. Ya, semakin kecil tingkatan kelasnya, maka kekuatan kayu tersebut akan semakin bagus. Tingkat kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk kedalam golongan kelas II – IV, sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.

Dinilai dari tingkat keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke dalam kelas III – IV yang dapat bertahan hingga 10 tahun. Adapun proses pengawetan kayu meranti yang biasanya menggunakan campuran minyak diesel dan kreosot.

5. Kayu Damar Laut

Kayu Damar Laut

Sesuai dengan julukannya, yang mana Kayu Damar Laut ini memang selalu diandalkan untuk kebutuhan furniture maupun property outdoor karena tahan terhadap air dan perubahan cuaca. Untuk tampilan fisiknya, sekilas Kayu Damar Laut ini tampak seperti kayu bengkirai.

Akan tetapi, terdapat factor yang menjadi pembeda dari Kayu Damar Laut yaitu pola seratnya yang berbentuk lurus. Ketika baru diambil dari pohonnya, Kayu Damar Laut biasanya tampil dengan warna kuning kecoklatan.

Seiring dengan berjalannya waktu, warna Kayu Damar Laut akan tampak semakin gelap karena terkena angin dan factor cuaca. Meski demikian, hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi tingkat kualitasnya.

6. Kayu Jati

Kayu Jati

Kayu jati tampil dengan warna emas gelap sedangkan bagian gubalnya mengusung warna krem atau bahkan putih kecoklatan. Untuk tingkat keawetannya, kayu jati termasuk kedalam kategori kelas I. Menariknya lagi, kayu jati mempunyai kandungan minyak pelumas yang berperan sebagai pelindung dari serangan rayap.

Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu jati tidak mudah ditembus oleh rayap, tidak mudah mengalami pelapukan, hingga tahan terhadap air.

Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan kualitas yang sama. Pasalnya, kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C. Sesuai dengan urutan kelasnya, dimana jati grade A memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang grade B dan grade C.

Artikel Serupa : Mengenal Lantai Kayu Jati dan Informasi Harga

7. Kayu Bengkirai

Kayu Bengkirai

Kayu bengkirai mempunyai ciri khas dari segi tampilannya, yakni mengusung warna kuning kecoklatan. Itu sebabnya, mengapa kayu bengkirai sering disebut dengan istilah yellow balau. Kayu bengkirai juga mempunyai tekstur padat, yang mana ia dapat kering dalam waktu mulai dari 12 hari sampai 1 bulan pada suhu normal untuk kemudian diolah lagi menjadi berbagai kebutuhan properti dan konstruksi. 

Bukan hanya itu, bahkan kayu bengkirai juga mempunyai tekstur yang agak kasar dengan bobotnya yang lebih berat ketimbang kayu jati maupun kayu lainnya sehingga membuatnya sering digunakan untuk pondasi rangka atap.

Lebih hebatnya lagi, kayu bengkirai pun memiliki sifat yang tahan terhadap air dan perubahan cuaca ekstrim. Karena hal tersebutlah yang membuat kayu bengkirai sangat ideal dijadikan bahan baku untuk produk furniture outdoor.

Nah, itulah deretan jenis-jenis kayu yang tahan terhadap air. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk menggunakan salah satu jenis kayu tersebut?