Mengenal Istilah Material Plastik Pada Bahan Konstruksi Bangunan
Material plastik
bangunan – Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa material plastik memilki
peranan yang sangat penting terhadap berbagai aspek kehidupan. Ya, salah
satunya dalam bidang konstruksi dan bangunan.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena material plastik memiliki
sifat yang fleksibel sehingga membuatnya cocok digunakan untuk berbagai
kebutuhan.
Namun, ada beberapa istilah berbeda pada setiap jenis
plastik dengan karakteristiknya masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk
mengetahui istilah-istilah material plastik pada bahan bangunan.
Nah, buat kamu yang ingin tahu seputar istilah material
plastik untuk bahan bangunan, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah
ini.
Mengenal Jenis Plastik Bahan Bangunan
1. PVC (Polyvinyl Chloride)
Polyvinyl Chloride atau yang lebih
populer dengan nama PVC, merupakan sejenis termo plastik yang bahannya terbuat
dari monomer vinyl klorida terpolimerisasi.
Ia memiliki stabilitas kimia serta tingkat ketahanan yang
cukup baik. Namun, bahan plastik yang satu ini tidak terlalu tahan terhadap
paparan panas yang ekstrim.
Menurut informasi yang didapat, Polyvinyl Chloride akan mengalami pemuaian
dan penyusutan jika terkena suhu panas yang melebihi 100 derajat celcius.
Itu sebabnya, mengapa material Polyvinyl Chloride lebih
cocok digunakan pada suhu dibawah 60 hingga 80 derajat celcius.
Adapun mengenai material PVC yang biasa digunakan untuk
pembuatan kusen jendela, pintu, pelapis lantai, dinding, plafon, hingga pipa
saluran.
Artikel Serupa: Jenis-jenis Pipa PVC Untuk Kebutuhan Saluran Air
2. PP (Polypropylene)
Jenis plastik PP terbuat dari bahan monomer akrilik terpolimerisasi. Sehingga tak heran jika
jenis plastik yang satu ini memiliki bobot ringan serta tahan terhadap panas.
Bukan hanya itu, Polypropylene sudah terbukti tahan terhadap
air. Meski demikian, Polypropylene juga memiliki beberapa kelemahan yang harus
dipertimbangkan.
Untuk kelemahannya yang pertama, ia memiliki tingkat kekakuan yang buruk
saat berada dalam suhu rendah. Tak hanya itu, resistansi udara pada
Polypropylene juga terbilang cukup buruk.
Itu sebabnya, material Polypropylene lebih cocok digunakan
untuk area indoor saja. Seiring dengan perkembangan zaman, kini plastik
Polypropylene diproduksi dengan campuran poletilen dan polyvinyl chloride.
3. PF (Resin Fenolik)
Dalam proses pengolahan Resin
Fenolik, biasanya bahan fenol dan aldehida akan dipolimerisasi dibawah pengaruh
katalis asam.
Sehingga tak heran jika Resin
Fenolik mempunyai tekstur yang lebih halus namun tetap kokoh. Bukan hanya
itu, Resin Fenolik juga telah diberi tambahan yang berupa bahan pengisi serta
bahan pengawet.
Alhasil, plastik ini tahan terhadap cahaya, tahan air, tahan
panas, anti korosi, isolasi listrik, serta memiliki kekuatan rohesi yang lebih
bagus.
Dibalik beberapa kunggulannya, terdapat satu kekurangan dari
jenis plastik Resin Fenolik ini. Ya, kekurangan plastik Resin Fenolik adalah
tingkat kekakuannya yang begitu buruk.
4. SI (Resin Silikon Organik)
Resin Silikon Organik diproses dengan ara menghidrolisis
beberapa jenis monomer silikon organik. Alhasil, plastik ini memiliki sifat
yang tahan terhadap panas, tahan air, tahan dinding, serta anti korosi.
Kendati demikian, plastik Resin Silikon Organik memiliki kinerja mekanik
dan kekuatan kohesif yang terbilang jelek.
Kabar baiknya, kelemahan tersebut bisa diakali dengan
menambahkan resin sintetis, serat gelas, asbes, dan lain sebagainya.
Baca Juga: mau beli lantai vinyl ? berikut rekomendasi vinyl motif kayu terbaik
5. PR (Resin Polyester)
Jenis materal plastik berikutnya yang biasa digunakan pada
konstruksi dan bangunan, yakni berupa Resin Polyester. Plastik ini diproses
dengan cara meng-kondensasi alkohol diatomik dan asam diatomik.
Adapun mengenai keunggulan dari Resin Polyester, yaitu memiliki kapasitas
ikatan yang bagus, elastis, warna yang lebih baik, fleksibel, tahan panas,
serta tahan terhadap air.
6. PS (Polystyrene)
Jenis plastik Polystyrene ini terbuat dari bahan monomer
styrena yang sudah dipolimerisasi.
Hal itulah yang membuatnya memiliki kelebihan transmisi
cahaya, perwarnaan yang mudah, stabilitas kimia yang lebih bagus, tahan
terhadap air, tahan cahaya, serta menawarkan harga yang murah.
Namun, ada juga kekurangan dari jenis plastik Polystyrene yang harus diketahui.
Kekurangannya adalah teksturnya yang kaku, tingkat kekuatan impak yang rendah,
tidak tahan terhadap panas, serta sifatnya yang mudah terbakar.
7. PE (Polyethylene)
Tak berbeda jauh PVC, jenis
plastik Polyethylene juga terbuat dari bahan monomer vinyl terpolimerisasi. Monomer
itu sendiri merupakan senyawa sederhana yang bisa dipolimerisasi menjadi
senyawa makromolekul.
selanjutnya ia akan diproses melalui tiga tahap, yakni
proses tekanan tinggi, proses tekanan menengah, dan proses tekanan rendah.
Jenis plastik Polyethylene memang memiliki tingkat
stabilitas kimia serta ketahanan air yang terbilang baik.
Namun, tingkat kekuatannya tidaklah terlalu baik. Meski demikian, plastik
Polyethylene masih tetap fleksibel ketika digunakan pada suhu rendah.
Menariknya lagi, terdapat juga penambahan sejumlah karbon
hitam yang berguna untuk memperkuat ketahanan usia pakainya.
8. WPC (Wood Plastic Composite)
Sesuai dengan namanya, komposisi material WPC terdiri dari
serat plastik sebanyak 50% dan serbuk kayu 50%. Hasilnya, WPC tampil dengan
tingkat kekuatan yang begitu mumpuni.
Selain kokoh dan kuat, bahkan material WPC juga dapat
menampilkan keindahan yang tidak kalah dengan material kayu asli. Lantas,
material WPC digunakan untuk apa saja?
Baca selengkapnya: Kenali Material WPC Untuk Kebutuhan Interior & Eksterior Hunian
9. PMMA (Polyrmethyl Methacrylate)
Jenis bahan plastik bangunan berikutnya yang akan dibahas,
yakni bernama Polyrmethyl Methacrylate atau
yang biasa disebut dengan istilah PMMA.
Jenis plastik ini terbuat
dari bahan Polyrmethyl Methacrylate yang sudah dipolimerisasi. Namun,
masyarakat Indonesia lebih mengenal plastik Polyrmethyl Methacrylate dengan
sebutan gelas organik.
Terdapat beberapa dari Polyrmethyl Methacrylate seperti
berikut:
- memiliki transmisi cahaya yang baik
- kekuatan tinggi pada suhu rendah
- tidak mudah menyerap air
- tahan terhadap panas
- mudah diproses
- usia pemakaian yang cukup baik.
Mengingat akan hal itu, maka wajar saja jika bahan bangunan yang terbuat
dari Polyrmethyl Methacrylate selalu dibanderol dengan harga mahal.
Adapun mengenai kekurangan Polyrmethyl Methacrylate, yakni
tingkat resistensi abrasive-nya yang buruk.
Itu dia istilah-istilah material plastik yang bisa kamu
temukan pada bahan konstruksi dan bangunan.