Fashion Blog

Deretan Jenis-jenis Kayu Kelas ll Dari Segi Kekuatannya

 

Jenis kayu kelas ll

Jenis kayu kelas ll – Setiap jenis kayu tentunya memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari tekstur, warna, pola serat, tingkat kekuatan, keawetan, dan harga.

Untuk tingkat kekuatannya, kayu akan dibagi lagi kedalam beberapa kelas yang berbeda, yakni mulai dari kelas l (1) sampai kelas V (5).

Semakin kecil urutan kelasnya, maka kayu tersebut memiliki tingkat kekuatan yang paling bagus.

Akan tetapi, pada ulasan kali ini hanya akan membahas seputar jenis kayu kelas ll yang dinilai dari tingkat kekuatannya.

Oleh karena itu, simaklah baik-baik ulasannya berikut:

Daftar Jenis Kayu Kelas ll

1. Kayu Sungkai

Sebenarnya penyebutan nama kayu sungkai memang berbeda-beda, karena berdasarkan dengan daerah asalnya, seperti kayu jati sabrang, ki sabrang, kurus, sekai, dan lain sebagainya.

Kayu Sungkai

Meski demikian, secara umum jenis kayu ini lebih populer dengan nama sungkai.

Biasanya pohon kayu sungkai dapat tumbuh dengan ketinggian berkisar 20 – 30 meter, sedangkan ukuran diameternya mencapai 60 cm.

Dalam industry perkayuan, kayu sungkai ini diklaim mampu menahan berat yang cukup baik.

Mengenai berat jenisnya, kayu sungkai memiliki berat sekitar 550 – 650 kg/m3 dan tingkat kelenturannya yang mencapai 400 – 900 kg/m3, sementara untuk tingkat kekuatannya berkisar 300 – 650 kg/m3.

Adapun mengenai tampilan fisiknya, yang mana bagian tengah kayu sungkai ini mengusung warna cokelat muda, sedangkan bagian pinggirannya tampil dengan warna yang lebih terang.

Akan tetapi, tekstur kayu sungkai tergolong cukup kasar meskipun sudah di amplas

Baca juga: Daftar Jenis Kayu Kelas Satu

2. Kayu Bungur

Nama Kayu Bungur memanglah tidak sepopuler kayu sungkai. Lantas, kayu bungur berasal dari daerah mana?

Kayu Bungur

Menurut informasi yang didapat, habitat pohon Kayu Bungur berasal di Kawasan Sumatera yang mana tingkat kekuatannya termasuk kedalam kelas 2.

Adapun mengenai ciri khas dari Kayu Bungur, yakni tekstur permukaannya yang cukup halus dan agak licin saat diraba dengan tangan.

Disisi lain, Kayu Bungur juga kerap tampil dengan warna cokelat muda dan cokelat tua.

Mengenai pemanfaatannya, Kayu Bungur sering diandalkan untuk menunjang berbagai kebutuhan konstruksi, seperti tiang pondasi, lantai, kaso-kaso, reng, dan lain sebagainya.

3. Kayu Akasia

Kayu Akasia

Jika kayu bungur berasal dari daerah Sumatera, maka habitat pohon Kayu Akasia ini berasal di daerah Yogyakarta.

Namun, Kayu Akasia memiliki karakteristik yang lebih unik dibanding jenis kayu pada umumnya.

Itu sebabnya, mengapa jenis kayu yang satu ini selalu menjadi pilihan utama untuk dijadikan bahan baku pembuatan perabotan rumah tangga, produk mebel, furniture, hingga kertas.

4. Kayu Meranti

Dalam industri perkayuan, kayu meranti terdiri dari tiga jenis berbeda yakni kayu meranti merah, kayu meranti putih, dan kayu meranti kuning.

Kayu Meranti

Namun, jenis kayu meranti merah memiliki daya tahan yang lebih baik ketimbang meranti putih maupun meranti kuning.

Pasalnya, kayu meranti merah sudah terbukti tahan terhadap berbagai permasalahan, seperti serangan rayap, perubahan cuaca, hingga guyuran air.

Tingkat kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk kedalam golongan kelas II – IV, sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.

Dinilai dari tingkat keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke dalam kelas III – IV yang dapat bertahan hingga 10 tahun. 

Adapun proses pengawetan kayu meranti yang biasanya menggunakan campuran minyak diesel dan kreosot.

5. Kayu Sonokeling

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa tampilan fisik kayu sonokeling merupakan yang paling mencolok dibanding jenis kayu lainnya.

Kayu Sonokeling

Bagaimana tidak? Sebab tampilan fisik kayu sonokeling ini mengusung warna hitam yang dominan, serta dipercantik oleh guratan berwarna kuning hingga cokelat kekuningan.

Sehingga ia sering juga disebut dengan nama kayu ebony. 

Nah, karena perpaduan warna tersebutlah yang membuat kayu sonokeling memiliki tampilan eksotik, unik, dan menarik.

Dinilai dari spesifikasinya, tingkat keawetan kayu sonokeling termasuk kedalam kelas l sedangkan tingkat kekuatannya dikategorikan kedalam kelas ll.

6. Kayu Jati

Seperti halnya sonokeling, yang mana tingkat keawetan kayu jati juga termasuk kedalam kategori kelas I. Namun, tingkat kekuatan yang dimilikinya termasuk pada kategori kelas ll.

Kayu Jati

Disisi lain, kayu jati memiliki kandungan minyak pelumas yang berperan sebagai pelindung dari serangan rayap.

Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu jati tidak mudah ditembus oleh rayap, tidak mudah mengalami pelapukan, hingga tahan terhadap air.

Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan kualitas yang sama. Pasalnya, kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C.

Sesuai dengan urutan kelasnya, dimana jati grade A memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang grade B dan grade C.

Artikel serupa: Daftar Harga Lantai Kayu Jati Dari yang Termurah Sampai Termahal

Demikianlah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis kayu kelas ll yang berdasarkan tingkat kekuatannya.