Apa Itu Plat Lantai? Yuk, Kita Cari Tahu
Pengertian plat lantai - Pada dasarnya, plat lantai
merupakan elemen struktur horizontal yang berperan sebagai lantai antar tingkat
dalam bangunan.
Adapun material yang biasa digunakan untuk membuat plat
lantai, seperti beton bertulang, baja, hingga kayu.
Setiap jenis material yang dipilih tergantung pada jenis
bangunan serta kebutuhan strukturnya.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai plat
lantai, mending simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Fungsi Plat Lantai
1. Sebagai Lantai Antar Tingkat
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa
plat lantai berupa bidang datar horizontal yang berperan sebagai lantai antar tingkat bangunan.
Baca juga: Plint Skirting Lantai
2. Penyalur Beban
Beban dari atasnya baik itu orang maupun perabotan akan
diteruskan ke balok, ke kolom, hingga akhirnya ke pondasi.
3. Berperan Sebagai Diafragma Horizontal
Dalam perancangan tahan gempa, plat lantai berperan sebagai
difragma yang dapat membantu menyatukan elemen vertical seperti kolom dan
dinding geser, sehingga bangunan tetap stabil terhadap gaya lateral.
4. Menopang Dinding Partisi
Disisi lain, plat lantai juga kerap difungsikan sebagai
penopang dinding partisi ringan seperti gypsum dan bata ringan.
5. Integrasi Sistem Bangunan
Pada plat lantai kerap ditanam instalasi listrik, saluran
air bersih maupun kotor, serta pendingin ruangan.
Jenis-jenis Plat Lantai
1. Plat Lantai Konvensional
Ini dia jenis plat lantai yang paling umum digunakan. Dirancang
dengan menggunakan bekisting, kemudian dicor langsung di tempat proyek
pembangunan.
Namun, proses pengerjaan plat cor ini kerap menghabiskan
waktu yang lebih lama serta membutuhkan banyak pekerja.
Meski demikian, plat lantai konvensional sangat fleksibel
dalam desain.
2. Plat Lantai Precast
Plat lantai precast dibuat dan dicetak di pabrik, kemudian
akan dipasang di lokasi proyek pembangunan.
Keunggulan plat lantai ini terdapat efisiensi waktu dan mutu
beton yang lebih terkontrol.
Sehingga ia sangat cocok untuk proyek skala besar seperti
gedung perkantoran, apartemen, hingga perumahan vertical.
3. Plat Lantai Komposit
Plat lantai komposit terbuat dari perpaduan bahan baja dan
beton yang umumnya digunakan pada bangunan bertingkat maupun jembatan.
Material baja berperan sebagai penopang beban berat
diatasnya, sedangkan beton akan memberikan tekstur kaku.
4. Plat Lantai Bondek
Plat lantai bondek terbuat dari lembaran baja bergelombang
yang berperan sebagai bekisting, sekaligus sebagai tulang tambahan.
Nah, karena hal inilah yang membuat plat lantai bondek
selalu diandalkan karena lebih efisien dan pengerjaan yang singkat.
5. Plat Lantai Kayu
Biasanya plat lantai kayu digunakan pada bangunan
tradisional seperti rumah panggung.
Akan tetapi, plat lantai kayu sudah jarang digunakan pada
bangunan modern karena tingkat kekuatannya yang tidak terlalu bagus terhadap
beban berat.
Baca juga: Kenali Jenis-jenis Lantai Kayu Parket Sesuaikan Kebutuhan
Ketebalan dan Ukuran Plat lantai
Sebenarnya ketebalan plat lantai sangat bervariasi, karena
tergantung pada Panjang bentang, jenis beban yang ditopang, hingga jarak antar
balok.
Adapun mengenai gambaran ketebalan plat lantai yang
dibutuhkan seperti berikut:
- Plat lantai satu arah dengan ketebalan minimal 12 cm
- Plat lantai dua arah yang ketebalannya lebih tipis, namun ditopang oleh tulang bersilang
- Panjang bentang sekitar 4 meter dengan ketebalan berkisar 15-20 cm
- Untuk plat bondek dari bahan beton ketebalannya bisa mencapai 7-12 cm.
Pertimbangan Sebelum Membuat Plat Lantai
Terdapat beberapa poin penting yang wajib dipertimbangkan sebelum
membuat plat lantai seperti dibawah ini:
Memperhitungkan Struktur
Penting untuk menggunakan perhitungan structural oleh para
arsitek dalam memastikan tingkat kekuatan dan stabilitas plat lantai.
Menentukan Jenis Plat Lantai
Pilihlah jenis plat lantai yang berdasarkan kebutuhan
struktur, ketersediaan material, hingga efisiensi biaya.
Pemasangan Bekisting
Pastikan bekisting harus kokoh agar tidak mengalami
kebocoran, sehingga nanti permukaan plat lantainya lebih rata dan kuat.
Perawatan Beton
Setelah selesai pengecoran, maka beton harus dirawat minimal
selama 1 minggu agar tingkat kekuatannya mencapai maksimal.
Pengecekan Kualitas
Pengecekan kualitas plat lantai meliputi pengujian slump
beton, ketebalan plat, serta jarak tulang selama proses pengerjaan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai seluk beluk plat
lantai, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.